Selasa, 26 Juni 2012


CINTA DI UJUNG SESAL
                                                                                            Karya : Riris Widiya Wati

            Secercah mentari pagi menembus tirai kamarku menyapa hangat kehidupan baru yang akan di jalani. Rasa kantuk masih menemani Chieka karena tadi malam ia mengerjkan semua pekerjaannya hinggal larut malam. Tapi hal itu tidak membuat Chieka bermalas-malasan di tempat tidur, ia segera bangun untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Chieka adalah seoramg siswi SMA kelas XI . Di kota yang cukup besar ini Chieka tinggal sendiri di sebuah rumah yang cukup bagus namun sederhana. Rumah ini adalah rumah hadiah dari orang tuanya atas prestasi yang diraih Chieka selama ini, selain itu juga di kota ini sekolahnya cukup bagus dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri yang ada di kota orang tuanya Chieka berada. Sebenarnya ayah dan ibunya Chieka sangat keberatan  harus berpisah dengan anak semata wayang mereka, tapi karena kuatnya keinginan Chieka mau tidak mau mereka harus berpisah dengan Chieka untuk sementara waktu. Terkadang saat sedang duduk termenung sendiri ia teringat semua kenangan ia dan orang tuanya saat di Bandung dulu, seringkali ia menyesali keputusan yang ia ambil saat ini. Tapi mau bagaimana lagi hanya ini cara yang bisa membuatnya menjadi sukses, sama seperti pepatah “ bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’’ yaa seperti itulah perasaan Chieka kalau tidak berkorban maka tidak akan ada kesuksesan tercipta.

***
              Sesampainya di sekolah Chieka buru-buru masuk ke kelas, bahkan Lina sahabatnya sendiri tidak dihiraukannya, padahal Lina sudah menunggunya sejak lama. “ Chieka tunggu !!’’ . “ Ada apa sih Lin ?’’ . “ Kamu tuh yang ada apa, aku udah nugguin kamu tau, aku sapa malah cuek, kenapa sih buru-buru amat, lagian bel juga masih lama’’ . “ Ya ampuun Lina, iya iya sorry deh, aku buru-buru tuh gara-gara tugas yang diberikan Sir Adi belum selesai lagian itu tugaskan hari ini udah harus clear, emang kamu udah selesai ngerjainnya ?’’. “ Astaga aku belum selesai ngerjain, waduuh gimana nih. Chieka boleh gak ?’’ . “ Apa ? mau nyontek, enak aja, kerjain aja sendiri. Kan aku udah bilang dari kemaren itu tugas secepatnya diselesaikan tapi kamunya malah senang-senang sendiri sama Amel, tuh sekarang tau sendiri kan akibatnya’’ . “iya,iyaa aku tau , aku salah udah lalai sama tugas tapi kamu mau kan bantu aku ngerjainnya please” . “ Hmmm ya sudah kalau begitu, makanya ayo buruan kita ke kelas’’ .

              Saat Chieka dan Lina tergesa-gesa menuju kelas tanpa sengaja Chieka menabrak seorag laki-laki didepannya hingga membuat Chieka terjatuh serta buku yang ada ditangannya jatuh berhamburan. “ Aduhh’’ . “ Maaf,maaf aku gak sengaja soalnya kau buru-buru pengen ke kelas jadinya kau gak liat-liat trus nabrak kamu deh, maaf banget yaa” ucap Chieka dengan wajah memelas. “ Iya aku gak apa-apa kok, oya ini buku kamu’’. “ Ouh bagus deh, makasih aku buru-buru nih ke kelas’’ . Chieka segera meninggalkan laki-laki itu, Chieka sendiri merasa kebingungan sebelumnya ia tak pernah melihat laki-laki itu, sosok itu asing dimatanya. Tapi ia segera melupakan hal itu, yang ia pikirkan saat ini adalah tugas yang banyak dari Sir Adi. Bel masukpun berbunyi kebetulan juga tugas Chieka selesai pada waktunya. Pelajaran diawali oleh mata pelajaran Bu Dita yaitu pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, tetapi kali ada yang lain beliau masuk kelas dengan membawa seorang laki-laki. “ selamat pagi anak-anak’’. “ selamat pagi bu’’ . “ Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru pindahan dari SMA 2 Semarang, nah untuk lebih jelasnya kita akan mempersilakannya untuk memperkenalkan diri. Nah Roni sekarang kamu perkenalkan diri kamu di depan teman barumu. “ hai teman-teman, perkenalkan nama saya Roni Aditya, saya pindahan dari SMA 2 Semarang. Saya harap kita bisa berteman baik dalam hal belajar’’ . “ Nah, Roni kamu sekarang boleh duduk di samping Amel”. ‘’ baik bu’’ . Bu Dita kemudian melanjutkan pelajaran minggu lalu, murid-murid mengikuti pelajaran dengan konsentrasi penuh. Tanpa terasa jam pelajaran bu Dita selesai dilanjutkan dengan pelajaran Sir Adi, yaitu pelajaran bahasa Inggris. “ huuh untung saja ya Chiek, tugas kita udah selesai’’. “ Iya, Lin jadi kita gak kena hukuman deh’’. “ Baik anak-anak minggu lalu saya sudah kasih tugas sama kalian sekarang silakan kumpul tugas kalian’’. “ Baik Sir’’ jawab anak-anak serempak.

***
                 Sepulang sekolah Chieka langsung menuju rumah, Chieka sangat enggan mengikuti teman-temannya seperti Lina dan Amel untuk jalan-jalan sepulang sekolah, ia menganggap hal itu tidak terlalu bermanfaat dan itu hanya akan membuang waktu saja. Ketika Chieka terus berjalan menuju rumah tiba-tiba ada yang memanggilnya. “ Chieka tunggu !!’’. Chieka menoleh ke belakang ternyata yang memanggilnya adalah Roni teman baru di kelasnya. “ Ouh Roni, ada apa kok kamu manggil aku ?’’. “ enggak ada apa-apa kok aku Cuma pengen lebih akrab aja sama kamu, kamu kan teman sekelas aku masa aku gak terlalu kenal sih sama kamu kan aneh jadinya,hehe...” . “ Mmm iya sih, oya kamu pulang juga jalan kaki yaa ?’’. “ iya, sebenarnya tadi mamah menyuruh aku diantar sama pak Budi, tapi aku pengen jalan kaki aja,lagian rumah aku dekat kok gak jauh banget, selain itu juga aku pengen cari teman yang banyak’’. ‘’ Mmmhh gitu yaa, ya udah kita bareng aja pulangnya rumah aku juga gak jauh dari sini’’. Akhirnyaa Chieka dan Roni pulang bersama walaupun mereka baru saling kenal, tapi mereka sudah cepat akrab.
Malampun tiba mentari senja perlahan-lahan menutup lembayung senja membawa keindahan di sore itu. Seperti malam-malam biasa Chieka belajar, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. “ Hallo, ini dengan siapa ya ?’’. “Ini dengan Roni Chiek sorry ya kalau aku dah ganggu malam-malam begini’’. ‘’ Owh Roni, kamu gak ganggu kok Ron, nyantai aja, emangnya ada apa ?’’. “Mmmhh bagus deh kalau aku gak ganggu, gini Chiek aku mau ngajak kamu makan-makan mau nggak, soalnya aku lagi boring banget nih di rumah, nanti aku jemput sama aku traktir deh, tapi mau kan ?’’ . “ Gimana yaa, ya udah deh aku mau nanti kamu jemput aja aku’’. “ Ok’’. Setelah dijemput oleh Roni, merekapun makan malam disebuah mall. “ Oya Ron, tadi kamu bilang lagi boring ya, boring kenapa sih kalau boleh tau ?.’’ . “yaa boring aja, soalnya mamah tuh gak pernah punya waktu buat aku, bahkan kami tuh gak pernah yang namanya makan bareng’’. “Owh gitu yaa, emang papah dan saudaramu mana ?’’. “ Mmm..Oya Chiek tuh makanan pesanan kita dah datang, kita makan aja dulu nanti dilanjutin ceritanya’’. “Iya’’.

***
           Tak terasa sudah 5 bulan Roni bersekolah, di sekolah barunya itu ia sudah punya teman yang banyak karena sifatnya yang baik, ramah serta tidak sombong ia adalah anak yang mudah bergaul. Bahkan sekarang ia dipilih menjadi kapten basket di sekolahnya. Siang ini matahari bersinar dengan teriknya namun tidak membuat Chieka lelah menyusuri jalan pulang ke rumahnya, seperti biasa ia selalu bersama Roni. ‘’ Chiek, kamu mau gak nemenin aku lagi sore ini ke taman ?’’. “Sore ini ya, gimana ya, Mmm ya udah deh aku mau’’. “ beneran Chiek, ya udah nanti aku jemput kamu yaa’’. Sorepun tiba Roni dan Chieka berjalan-jalan di taman. “ Chiek, kamu tau gak alasan aku ngajak kamu ke sini ?’’. “ Nggak, emangnya kenapa ?’’. “ Aku, aku mau jujur sama kamu’’. “ Jujur apa sih ? ya udah jujur aja’’. ‘’ Mmm aku suka kamu Chiek, kamu mau gak jadi pacar aku ?’’. “ Hah yang bener aja ?’’. “ Iya liat mata aku, apa aku kelihatan bercanda ?’’. “ Enggak sih, gimana ya. Mmm jujur juga yaah, sebenarnya aku juga suka sama kamu, dan aku mau jadi pacar kamu’’. “ Beneran, ya ampun ini tuh benar-benar hari yang menyenangkan’’ kata Roni sembari memeluk Chieka. Inilah awal perjalan kisah cinta mereka.
Hari-hari Chieka sekarang lebih menyenangkan karena ia sudah punya pacar baru. Hal in diketahui oleh teman-teman sekelasnya dan merekapun menjadi bahan olok-olok temannya, dengan isengnya Amel dan Lina sering menggoda Chieka sampai merah wajahnya karena malu.
***
              Sekarang Chieka dan Roni lebih sering kemana-mana selalu berdua, bahkan ke perpustakaanpun mereka lebih suka berdua, tidak mengherankan jika sahabat terdekatnya sendiri yaitu Lina sering cemburu karena sahabatnya itu lebih lengket dengan pacarnya.
Waktu terus berjalan, sudah setahun mereka jalani kisah kasih mereka. Tepat di hari jadiannya sesuatu yang buruk terjadi. Saat itu Chieka dan Roni sudah janji untuk bertemu di taman untuk merayakan hari jadi mereka tak lupa pula mereka membawa kado masing-masing. Tetapi saat Chieka pergi ke taman bukannya dengan raut wajah yang senang, ia malah geram lantaran melihat Roni tengah berpelukan dengan seorang wanita, tentu ini membuat hati Chieka merasa dipermainkan, sebenarnya yang dilihat Chieka itu bukanlah Roni, Roni sendiri tidak jadi pergi ke taman karena ada pertandingan basket. Sejak kesalah pahaman itu terjadi Chieka sering menjauhi Roni, padahal Roni tidak salah. Chieka sekarang lebih sering sendiri dan ini membuat Roni menjadi bingung, saat ia mendekati Chieka, Chieka terus menghindar darinya dengan seribu macam alasan. Suatu hari Chieka mengajak Roni bertamu di taman, tetapi lagi-lagi hal buruk terjadi. Chieka mengajak sepupu laki-lakinya untuk membalas kejadian minggu lalu. Di hadapan Roni Chieka menggandeng sepupunya layaknya seorang pacar, dengan emosi yang memanas Roni mengendarai motornya dengan kecepatan melebihi batas, saat dipersimpangan ia tertabrak truk, dan akhirnya masuk jurang, Roni tewas seketika. Di taman hati Chieka sedang kacau tak menentu akibat ulahnya tadi, ia merasa bersalah pada Roni tapi mau bagaimana lagi. Lalu ia mencoba menghubungi Roni, tapi no Roni tidak aktif hatinya makin kacau. Tidak lama kemudian masuk sms Lina yang memberi tahukan bahwa Roni telah meninggal dunia akibat kecelakaan. Setelah membaca sms itu Chieka menangis sekencang-kencangnya meratapi, serta menyesali kesalahan yang lakukan tadi, mau dikatakan apalagi takdir sudah berkata lain.Dengan penuh rasa sesal, dan penuh rasa cinta dengan berat hati ia temui mayat kekasih yang amat ia cintai itu untuk terakhir kalinya. Dengan perasaan duka yang mendalam ia terus memegang tangan kekasihnya itu sampai akhirnya jenazah Roni dimakamkan. Dan lagi-lagi Chieka tak dapat membendung air matanya, teman-teman yang hadir terus menyabarkannya, tapi Chieka tetap saja menangis melihat kepergian kekasihnya itu untuk selamanya.
Tidak terasa empat puluh hari sudah kepergian Roni, namun duka dan air mata Chieka tak kunjung berhenti hampir setiap sore ia mengunjungi makam kekasihnya itu, terkadang ia berbicara sendiri seakan mencurahkan isi hatinya itu pada Roni kekasihnya. Lina sahabat terdekatnya sering kasian melihat keadaan Chieka yang sekarang ia selalu murung, duduk dan bahkan menangis sendiri saat duduk di bangku Roni, mungkin Chieka masih terbayang akan kenangan manisnya bersama Roni. Malam ini acara empat puluh hari kepergian Roni digelar dirumahnya tak ketinggalan Chieka dan Lina juga datang. Kali ini Chieka lebih sedikit tenang dan tegar, tapi dalam hatinya tetap menangis.
           Dingin...terlihat Chieka duduk terdiam di sudut taman. Matanya merah,di matanya mengalir air mata duka, ya dia memang sedang berduka. Dia baru saja datang dari empat puluh hari meninggalnya Roni. Cowok yang sudah disakitinya yang meninggal akibat kecelakaan yang ia alami. Tepatnya setelah ia melihat Chieka berjalan bersama cowok lain. Roni merasa kecewa, ia marah, bersama luapan emosi ia mengendarai motornya begitu cepat dan tak  bisa menghindari truk yang tiba-tiba melintas dihadapannya. Roni jatuh terpelanting ke dalam jurang yang membuatnya pergi untuk selamanya, tanpa tau kejelasan hubungannya dengan Chieka.
            Chieka benar-benar terpukul. Dia merasa bersalah atas kematian Roni. Sebenarnya cowok yang bersamanya itu adalah sepupunya sendiri yang sengaja ia gandeng di depan Roni, karena rasa kesalnya pada Roni atas penghianatan yang sebenarnya tak pernah Roni lakukan. “ Chieka ya ?’’ sesosok laki-laki seketika memecah kesunyian dan duduk disamping Chieka. “Chiek. Udah hapus air mata kamu’’ . laki-laki itu menyodorkan sebuah sapu tangang berwarna pink yang diambil dari kantong bajunya.Chieka tetap diam meskipun merasa sedikit aneh dengan sosok misterius itu. “kamu siapa?’’ tanya Chieka dengan isakan tangis yang masih menjadi tanpa sedikitpun menoleh ke arah sosok tadi.
“ aku Doni’’ jawabnya. Dengan penuh rasa takut. Ia takut dengan apa yang akan terjadi jika menoleh ke arahnya. Sejenak suasana menjadi hening, Chiekapun mulai berhenti menangis. “ Aku senang kamu sudah gak nangis lagi,apalagi berhentinya tangisan kamu berhenti pula sedih kamu’’. Chieka merasa sedikit aneh mendengarnya, tapi dia tetap tidak mau menoleh ke arah Doni dan diapun pergi meninggalkan Doni begitu saja. Tiba-tiba Chieka teringat akan sapu tangan yang ada di tangannya. “ Nih sapu tangan kamu’’ Chieka menoleh ke arah Doni, seketika sapu tangan dalam genggamannya jatuh. Jantungnya berguncang, rasa bersalah itu makin kuat muncul ke permukaan menjelma menjadi butiran yang terus mengalir membasahi pipinya saat dia tau lelaki didepannya berwajah mirip seperti Roni.
             Chieka diam tak berkata,dia pergi dan berlari, diapun terus menangis. “Maafkan aku...maafkan aku Roni’’ hanya itu yang terus Chieka ucapkan sembari terus berlari pulang. Usaha Doni untuk mengejar Chieka hanya sia-sia belaka, Doni semakin merasa bersalah. Sama seperti Chieka dia didera rasa sesal karena tak dapat menjelaskan dari awal bahwa yang dilihat Chieka siang itu bukanlah Roni bersama selingkuhannya melainkan Doni bersama mantan pacarnya.
              Pagi-pagi sekali sicentil Lina sudah berada di rumah Chieka, Lina adalah sahabat dekat Chieka yang cerewet dan centil.
              “ Chieka...Chieka...’’ “Chiek...bangun...cepat bangun...!!! Surprise !!! Happy Birthday Chieka,selamat ulang tahun ya..semoga kamu tambah manis dan lucu..Hmm apalagi yaa ??? Oh, iya semoga kamu cepat dapat cowok lagi. Hehehe’’ cetus Lina dengan cerewetnya, tanpa ia sadari do’a terakhirnya itu membuat mata Chieka berkaca-kaca teringat akan kejadian yang dialaminya semalam. “ Kok kamu nangis Chiek ? seharusnya kamu senang dong !!’’ . “ Aku inget Roni Lin’’ jawab Chieka dengan air mata yang mulai berlinang membasahi pipinya.” Aku tau perasaanmu Chiek, tapi jangan terus-terusan nyiksa diri kamu gini’’ . “ Aku gak nyiksa diri tapi bayangan itu yang selalu datang, bahkan tadi malam aku...’’ Chieka tak melanjutkan bicaranya saat dia teringat sosok Doni tadi malam. “ tadi malam kenapa ?’’ tanya Lina dengan penasaran. “Roni...tadi malam aku liat dia’’. ‘’ Roni lagi...Roni lagi...dia udah gak ada itu halusinasi kamu aja’’ kilah Lina tak percaya. “ Tapi aku ben...’’ . belum sempat Chieka bicara Lina menghentikannya. “ Sssttt...udah aku ngerti kamu sayang sama dia. Ya udah aku pulang dulu ya.’’

***
Sepulang sekolah...
 “ Lin, aku pulang duluan ya.’’ Sapa Chieka sembari meninggalkan Lina begitu saja. “ Lho kok gitu ? tega kamu sama aku, emang kamu mau kemana ?’’ tanya Lina dengan sebal. “ Biasa aku mau ke pantai, kenapa ? kamu mau ikut ?’’ . ‘’iya-iya aku kan gak pernah kamu ajak.’’ Jawab Lina dengan semangat empat limanya. “ya enak aja mending aku sendiri, daaahh Lina cantik’’. “Uh dasar ! Chieka nyebelin.’’
***
                Di  pantai, keadaan pantai tak berubah masih sama seperti dia pertama kali ke tempat itu. Membuatnya enggan beranjak di atas bongkahan batu yang didudukinya. Tiba-tiba “ Chieka, aku mau ngomomg.’’ . seorang laki-laki memegang bahunya. “ Roni ??’’ tanya Chieka dengan kaget. ‘’ Aku buka Roni, tapi aku Doni saudara kembarnya Roni’’ . Chieka tersentak kaget tak percaya. “ kembar ? gak mungkin Roni gak pernah cerita sama aku’’ Chieka tetap tak percaya. ‘’ Dari dulu kita terpisah karena keadaan keluarga kita yang broken, kita pun tak pernah ada komunikasi. Mungkin itu yang membuatnya tak pernah bercerita tentang hal ini’’. Jelas Doni. “ Terus kamu apa Don ?’’. “ Aku Cuma mau bilang Roni sayang sama kamu’’. ‘’ Sayang ? ngerti apa kamu tentang Roni ? dia penghianat !’’. “Enggak Chiek, dia bukan penghianat,aku tau kamu begini karena salam paham’’. Doni terus berusaha membuat Chieka percaya. “ salah paham apa Don ? Aku liat dengan mata aku sendiri saat dia memeluk cewek di depan aku, apa bukan penghianat?’’. “ Karena kamu salah makanya aku datang ke sini buat ngejelasin itu semua Maafin aku waktu itu aku benar-benar bingung. Aku lupa kalau aku punya saudara kembar, yang kamu liat kemarin bukan Roni tapi aku sama mantan pacar aku’’ jelas Doni dengan mata berkaca-kaca. “ Apa ? jadi aku salah ? kenapa waktu itu kamu diam saja ? sadar gak sih ? gara-gara kamu gitu dah bikin orang yang aku sayang pergi tuk selamanya, kamu jahat !!!’’. “ aku kan udah bilang, aku lupa dan itu semua bukan salah siapa-siapa, itu takdir’’. Jawab Doni yang mencoba membuat Chieka yang tertutup oleh emosi untuk lebih sedikit mengerti.
                  Semenjak kejadian itu mereka berdua sering bertemu. Doni yang masih bersalah tak pernah bosan mengemis maaf dari seorang Chieka yang tak pernah bisa memaafkan dan menerima kenyataan yang ada. Setiap hari mereka bertengkar, padahal seiring berjalannya waktu jauh di hati  mereka mulai tercipta kasih atas semua yang terjadi, akan tetapi mereka terlalu egois untuk mengakuinya.

***
                   Dua bulan berlalu, saat mentari pagi menyinari dengan indahnya pagi yang nampak cerah ceria berdiri di samping air mata dan tangan menggenggam sepucuk surat berwarna pink. ‘’ Aku bosan dengan keadaan ini, apalagi dengan keangkuhan kamu. Mungkin saat kamu membaca surit ini, aku sudah ada di luar kota ngelupain kamu’’. Itulah sepenggal dari isi surat yang ada digenggam Chieka. Surat itu adalah ucapan terakhir dari Doni sebelum meninggalkan kota penuh sejarah itu. Chieka terus menangis, untuk kedua kalinya dia kembali kehilangan orang yang disayangi. Saat itupun dia memutuskan tuk pergi dan tinggal di rumah tantemya di Surabaya tuk melupakan semua kejadian itu.
***

           Tiga tahun kemudian , saat Chieka telah kembali ke Jember, di Papuma, seperti kebiasaannya dulu memotret pemandangan disekitar pantai.
Hari ini adalah ulang tahun Chieka tapi sepertinya dia benar-benar lupa. Tiba-tiba ada seorang badut lucu menghampirinya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Chieka. Chieka terkejut, terlebih saat badut itu membuka tutup kepalanya. “ Doni ?’’ tanya Chieka ragu-ragu. “Ya ini aku Doni, ternyata kamu masih ingat’’. Seketika itu Chieka langsung memeluk erat tubuh Doni. “ maafin aku Don,atas sikap aku dulu, aku marah sama diri aku sendiri karena udah ngelakuin kesalahan. Saat kamu ninggalin aku, aku baru nyadar kalau aku sayang kamu’’ ungkap Chieka dengan tangan masih memeluk tubuh Doni.
             Di makam Roni. “ Roni maafin aku atas semuanya. Kamu disana pasti udah bahagia. Lihat aku sama siapa ? saudara kembar kamu yang sekarang jagain aku seperti kamu dulu. Jangan marah, karena kamu tetap yang terbaik dan gak akan pernah tergantikan di hati aku’’. Ungap Chieka dengan deraian air mata. “ Iya Ron, Chieka sayang kamu.dan aku pasti jagain dia buat kamu’’. Tambah Doni. Akhirnya masa lalu yang kelam itu membuat mereka menyadari bahwa mengakui isi hati itu tak pernah salah.
Akhirnya merekapun memutuskan tuk menikah. Pertukaran cincin penuh bahagia itu dilakukan di depan makam Roni dengan janji abadi selamanya disaksikan oleh Roni yang telah tersenyum di surga.









 CINTA DIAKHIR CERITA

              Senja di ufuk Barat membawa lembayung senja nan indah menambah anggun suasana di sore ini ditambah semilir udara sejuk membelai lembut. Di sudut taman seorang gadis tengah duduk termenung, ia seperti tengah memikirkan suatu masalah, sangat jelas tampak dari raut wajahnya. Namun semua itu selalu ia tutup dengan senyum manis hingga tak ada satupun tau tentang keluh kesah yang ia rasakan. Hari semakin sore namun Lia nama gadis itu enggan beranjak dari tempat duduknya, seakan ia masih ingin mencurahkan isi hatinya dengan seisi taman itu. Lia masih duduk di bangku SMP. Permasalahan yang dia rasakan saat ini adalah perihnya hati saat seorang pacar yang sangat ia cintai perlahan-lahan menjauhinya, ia bingung kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga membuat sang kekasih menjauhinya tanpa alasan yang jelas. Pikirannya sangat kacau, disisi lain ia sedang memikirkan saat-saat Ujian yang hampir dekat, dan disisi yang lain ia merasakan patah hati. Hal inilah yang membuatnya malas untuk melakukan segalanya, bahkan yang lebih parah lagi semua temannya juga menjauhinya, semua pergi menjauh tak ada tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Selidik demi selidik Dita yang dulu adalah seorang sahabatnya malah berhianat, diam-diam ia menyukai kekasihnya, huuh makin sakit hati ini jika merasakan sungguh-sungguh bagaimana penderitaan Lia saat itu. Dan yang lebih menyakitkan lagi kekasihnya itu lagi dekat dengan beberapa wanita kenalannya melalui jejaring sosial, yaa dunia semakin terasa sempit ingin rasanya aku melampiaskan semuanya namun tak ada tempat dan kesempatan bagiku untuk lepas dari semua ini. Seminggu kemudian Dika mengatakan satu kata yang membuat aku semakin hancur yaitu “PUTUS” dan ku dengar ia kini sudah punya pacar baru, sungguh biadab laki-laki seperti itu ketulusan hatiku rupanya tak ia hargai sedikitpun, rasa cinta yang kuat seakan-akan sudah hancur berubah menjadi perasaan benci. Hari-hari ku jalani dengan penuh rasa kesal,kecewa,sedih apalagi ditambah saat bertemu dengannya, ku lihat raut wajahnya sangat ceria setalah menghancurkan aku, aku menyesal kenapa aku dulu harus memilihnya, kenapa dulu aku tidak fokus dengan semua cita-cita dan mimpiku,  entahlah semua sudah tak bisa disesali lagi. Cukup sudah bagiku terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, meratapi kepergiannya dari hidupku. Toh, ia sendiri tak memikirkan hal itu, ia kini telah bahagia bersama pacar dan sahabat-sahabat barunya. “ Ingat Dika kali ini kamu sudah menghancurkan aku, lihatlah aku sekarang terpuruk dalam kesedihan tenggelam dalam sebuah penghianatan, ketulusan cinta yang ku berikan tak ada sedikitpun kamu hargai. Tunggu saatnya dimana kamu akan hancur, dan rasakan bagaimana sakitnya jadi aku’’ kata itulah yang sering ku ucapkan dalam hati saat menatap wajahnya. Huuh harus ku akui kamu memang laki-laki perfect bisa memikat jutaan hati wanita mudah bagimu dapatkan semuanya tapi, satu yang tak dapat kamu taklukan yaitu KARMA PASTI BERLAKU !!! . saat ia lewat di depan kelasku rasanya ingin sekali aku melemparnya dengan sepatu sebagai ungkapan rasa benci.

***
            3 bulan kemudian ujian sekolah berlangsung,  sekarang pikiran hanya terfokus pada belajar, belajar dan belajar dan hal yang paling bikin aku geram ternyata Dika kembali lagi sama mantannya yang dulu, bukankah ia dulu pernah janji sama aku gak akan lagi balikan sama Mita, sudahlah aku bukan siapa-siapanya lagi dan aku tak berhak cemburu bahkan melarangnya untuk berpacaran  dengan siapapun, lagipula itu Cuma masa lalu yang suram sudah ku kubur dalam lubang WC. Sudahlah itu sudah berlalu yang terpenting adalah harus lulus dengan baik dan bisa membuktikan pada Dika bahwa tanpa dia aku bisa berhasil :p. Alhasil keberuntungan berpihak padaku, aku mendapat nilai tertinggi di mata pelajaran IPA sebuah kebanggan tersendiri bagiku. Allah tidak pernah menyia-nyiakan doa dan usaha hambanya. Naah benarkan kataku tanpa Dika aku bisa sukses, dan aku juga senang semua nilai ujian Dika datar-datar saja tidak terlalu tinggi. Naah loh kapok kan lagian sih mau ujian sempat-sempatnya ketemuan sama cewek, rasain loe !!! naah teman-teman liat aja tuh kelakuan si Dika yang gak pernah dewasa tapi kalo masalah cewek mah dewasa yaa begitulah tampang playboy cap onta bisanya Cuma ngandalin kekayaan padahalkan tuh harta punya orang tua kenapa mesti dibanggain, trus tampang ganteng, gue akuin yaa Dika loe mah emang ganteng gak kalah ganteng sama kecoa di kloset WC, trus juga keren sih kata cewek-cewek yang matanya pada ketutup sama lumpur lapindo makanya bilang ganteng sama keren, please deh buu cuci dulu tuh mata pakai sabun colek biar jelas dikit liatnya. Susah deh kalau dah bahas yang namanya playboy capek gak ada habisnya bikin mumet kepala aja. Setelah lulus SMP aku mendaftar disebuah sekolah SMA yang tidak terlalu mewah namun kualitasnya sama kok dengan disekolah-sekolah di kota, gue denger nih kalau gak salah sih onta playboy tuh masuk SMA di luar kota wuuiihh sombong bangetkan gayanya bikin mau muntah duit aja, uueeneek banget deh kalo denger semua tentang Dika tuh. Lagi-lagi keberuntungan berpihak padaku si pesek mantan sahabatku itu sekarang masuk pesantren, mampus loe !! emang enak apa dikurung di tengah hutan :D , yeah akhirnya doaku selama ini gak sia-sia Tuhan dengar semuanya.
            Setelah mendaftar selesai aku sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk MOS dan persiapan masuk sekolah baru, dan tidak ketinggalan pula semangat baru. Mmm gak sabar nih pengen ketemu sama teman baru. Tak terasa waktu liburanpun habis dan hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA, tapi satu nih yang paling gak aku suka yaitu masa-masa MOS tapi seru juga sih. Selama masa Orientasi hal-hal aneh sering terjadi dari dapat hukuman lah, diomelin dan bahkan disuruh nyanyi di tengah lapangan sama kakak panitianya nyebelin banget gak sih. Well di sisi lain hal yang menyenangkan juga terjadi saat itu hari ke 2 MOS pada pengarahan dan pemberian materi terakhir tiba-tiba guru pembimbingnya nyuruh kita ngumpulin semua hp kita di depan, waah razia nih. Wajah panik terlihat dari wajahku karena baru pertama kalinya aku terkena razia hp, tapi tak apalah semua peserta MOS yang lain kan  juga mengalami nasib yang sama ngapain mesti takut kalau hpnya gak dikembalikan, gak mungkinkan yang bener aja coba kalau hp yang disita gak dibalikin lagi sama gurunya, waah itu sih cari masalah namanya. Hampir setengah jam semua hp kami diintrogasi dan kemudian dikembalikan kepemiliknya. Setelah ku ambil hp ku, ku periksa semua pesan yang ada dan aku terkejut saat melihat log panggilan, disitu ada nomor tanpa nama yang tidak diketahui ada dalam handphone ku bukankah semuanya sudah bersih. Entahlah yang jelas orang tersebut tidak minta pulsa, enak aja minta pulsa emang gue operator. Sampai rumah rasa penasaran akan nomor itu masih melekat akhirnya aku mencoba mengirimkan pesan singkat untuk mengetahui lebih lanjut siapa pemilik nomor itu. Tidak lama kemudian hp ku berbunyi dan ternyata balasan dari pemilik nomor itu, yang tidak lain adalah Ari kakak panitia MOS di sekolah humm biasa aja tuh, aku gak mau lagi yang namanya jatuh cinta udah cukup sakitnya. Malampun tiba setelah selesai makan malam seperti biasa sambil istirahat aku iseng-iseng mengirimkan pesan singkat ke semua teman-teman termasuk si mantan ya siapa lagi kalo bukan Dika. Emang sih Dika sekarang udah berubah sikapnya kini sangat baik padaku bahkan saat liburan kemaren aku sempat curhat kepadanya, ada angin apa nih si Dika baik banget selama habis lulus SMP. Tak ketinggalan sms itu aku kirim ke nomornya ka Ari. Semuanya pada balas sms ku waah seru banget nih hp banyak smsnya...hho. semenjak itulah aku dan kak Ari sering smsan dan aku menaruh hati padanya. Tapi saat ketemu sama kak Ari aku seringkali malu-malu dan salah tingkah sendiri aneh kan. Naah itulah kesan yang menyenangkan saat MOS bisa dekat sama ka Ari, yaa walaupun ujung-ujungnya ka Ari jadian sama Icha.
            Masa orientasi akhirnya berakhir, dan berakhir juga masa-masa kami dikerjain oleh panitia yang super usil itu. Di kelas baru ini aku ngumpul lagi nih sama teman-teman lamaku kaya Icha dan Vina mereka masih seperti dulu, dan tidak perlu waktu lama untukku akrab dengan teman-teman baru. Tapi nyebelin banget semua anak cowoknya, sudah jelek, jahil pula uuuh benci nih liatnya tapi beda sama cowok yang satu ini,sebut saja namya Amrullah ia lebih banyak diam sambil senyum-senyum sendiri liat hpnya tetap aja aneh liat hp malah senyum. Saat berbincang-bincang dengan Vina, tiba-tiba ia menceritakan semua tentang Dika beserta mantan-mantanya, udah deh ahh capek dengernya pengen lepas nih kuping.Vinapun menujukan foto pacarnya Dika, wuuiih gila cantiik ciienn, kalah tuh mpo Nori sama pacarnya Dika. “ Owh ini ya mantanya Dika, tapi difotonya kok matanya melotot kaya mau lepas gitu, serem banget’’. “ ahaha kamu tuh polos banget sih, itu emang udah gayanya kalo foto matanya melotot’’. “ Owh gitu tapikan gak segitunya juga kalee’’. “ Oo iya kelas kita ini kok manusianya pada aneh ya’’. “ Iya bener, pada cuek’’. “aku tuh paling gak suka sama orang cuek. Kamu tau gak kita hari ini ada pelajaran apa ?’’. “gak tau nih, jadwalnya gak disebutin, kamu bawa buku apa aja hari ini ?’’. “ Mmmhh aku bawa buku matematika, fisika, kimia, bahasa dan sejarah, kalo kamu ?’’. “ kalo aku bawa buku kosong aja 5 buah’’.
Sedang asyik-asyiknya ngbrol tiba-tiba masuk seorang guru tinggi, berkulit gelap dan aku sudah tau namanya ia adalah orang tua temanku waktu SD jadi aku tidak perlu gugup bahkan parno saat bertemu dengannya. “ Selamat pagi anak-anak, selamat datang di SMA Negeri 1 Kapuas Timur’’. “ selamat pagi juga pak’’ jawab kami serempak. “ Baiklah sebelum memulai materi alangkah baiknya dulu kita berkenalan, saya disini mengajar bidang studi matematika’’. Setelah 15 menit berkenalan pelajaranpun dimulai. Dengan semangat yang tinggi aku mengikuti pelajaran dengan baik, soal demi soal dapat ku kerjakan. Setelah 90 menit berlalu lonceng berbunyi,kami tidak tau itu lonceng menandakan apa entah pergantian jam, atau istirahat jadi kami hanya diam di kelas. Sambil duduk santai aku kembali membuka jejaring soal di hp ku, ku liat akun Dika sedang aktif dan ku coba untuk menyapanya. Kamipun chat sambil bercerita-cerita tentang pengalaman MOS, lucu juga dulu kami tak pernah menyapa satu sama lain dan sekarang malah bercanda bersama, kata Dika ia sekarang tengah sendiri tak punya pacar seorangpun, tapi aku gak peduli. Aku masih asyik menikmati sekolah, teman, dan suasana baru ini lebih menyenangkan dibanding masa SMP yang suram dulu. Dan semenjak itulah aku dan Dika kembali dekat rasa benci yang dulu tersimpan perlahan-lahan hilang, canda Dika seakan menghapus semuanya.
***
            3 bulan berlalu, bulan Ramadhan tiba suasana berbeda kembali disambut suka cita tetapi tetap saja sekolah tidak libur, ditambah upacara 17 agustus, nah loh gimana tuh puasa-puasa disuruh panas-panasan. Gak terasa upacara paginya dah selesai semua pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat, seperti biasa sambil istarahat aku chatting, terutama chat sama Dika. Dengan isengnya aku coba aja nyatain cinta siapa tau iseng-iseng bawa keberuntungan, eh ternyata beneran Dika menerima dan kami kembali menjalin hubungan. Seminggu sudah berlalu, kembali lagi kami sekolah seperti biasa, namun awal sekolah diawali dengan pesantren ramadhan. Acara pesantren ramadhannya gak seru nih semuanya pada ceramah, dengan bosannya aku smsan aja sama Dika siapa tau hilang nih bosannya..hhe . Hmmm bener kan gak salah smsan sama Dika seru hilang betenya, biasa orang baru-baru CLBK :D rasa cinta yang dulu hilang kini kembali menjadi butiran-butiran cinta merenda kasih yang dulu menjaadi serpihan-serpihan benci terbawa debu menghilang dibawa arus angin. Kini ia bagaikan obat penyembuh luka yang dulu pernah ia torehkan, rasa kasih sayang yang kuat menghapus semua sesal di hati. Yaa itulah yang sekarang terjadi rasanya tak ingin lagi ku harus berpisah dengannya karena aku sungguh menyayanginya. Malampun tiba adzan magrib telah tiba dan sirine tanda berbuka puasa telah berbunyi, membawa kenikmatan tersendiri bagi yang menjalankan puasa karena mendapat rezeki penuh dari yang Maha Kuasa, sungguh besar karunianya. Setalah berbuka puasa aku menjalankan shalat magrib dan selanjutnya pergi ke mushala untuk melaksanakan shalat tarawih bersama teman-teman. Selesai shalat tarawih aku pergi ke kamar untuk menonton tv sambil chatting donk tentunya, ternyata Dika sudah menungguku, yaa kamipun chat seperti biasa, tapi Dika nyebelin nih masa lagi asyik-asyiknya chat eh dia malah ngajak mantannya trus dikenalin lagi sama aku, emang ada urusan apa coba aku sama mantannya gak ada kan yang ada juga malah bikin aku jealous. gara-gara kejadian itu aku mulai gak suka sama semua mantannya Dika ngapain coba kalo udah putus masih aja gangguin dia lagian Dika kan udah punya pacar...hhu. udah ahh cape kalo urusan yang kaya gitu dipikirin mulu ntar nih otak mampet lagi. Sedang asyik-asyiknya chat masuk sms dari Vina yang nanyain pr matematika, mampus loe !!! aku gak ngerjain sedikitpun gara-gara terlalu asyik chatting. Dengan malasnya aku coba kerjain 5 soal dan akhirnya bisa selesai walaupun caranya gak bener maklum lagi males. Tapi daripada chatt sama Dika yang lagi asyik juga sama mantannya mendingan aku tinggalin aja tidur, huuh emang tuh Dika nyebelin banget masih aja kegatelan sama mantannya, bikin jealous mulu.
***
            Tak terasa sudah hampir 2 minggu kami bersekolah dan 1 minggu lagi akan lebaran. Pengumuman libur sudah disampaikan oleh wakasek kesiswaan lagi-lagi disuruh panasan kan lagi puasa capeekk tauuu, mana beliaunya banyak banget lagi yang disampaikan rasanya mau pingsan aja. Libur sekolahpun tiba waah kesempatan nih bagi aku buat tidur habis sahur dengan puas, tapi kayanya tetap aja gak bisa, rasa kantuk bisa dikalahkan dengan hobby chatting, tapi tak jarang aku sering tertidur sedangkan hp ku  masih aktif online, habis ngantuk banget sih mau gimana lagi. Mentari pagi bersinar dengan cerahnya, menyerukan kepada manusia untuk menjalankan aktivitas. Selesai mandi aku mencuci semua pakaian  dan bersih-bersih rumah kan mau lebaran semuanya harus serba rapi dan bersih. Setelah semua pekerjaan selesai mama mengajak aku untuk mencari pakaian dan sepatu baru buat lebaran di pasar,waah kesempatan nih buat shoping :D. “ Ma, kenapa sih gak beli di Ramayana atau Shopie aja kan lebih bagus trus kualitasnya kan ok’’. “ Aduuh Lia, kalau beli di shopie atau Ramayana tuh kemahalan lagipula kualitas dan barangnya juga sama kan kaya di pasar’’. “ Iya sih tapikan masa belanja di pasar gak asyik nih mama, kalau beli di mall kan lebih keren’’. “ ahh sudahlah, masih untung kamu mama belikan daripada tidak sama sekali, kalau mau beli di mall nanti aja kalo kamu udah di rumah Nenek kamukan bisa ajak sepupu kamu shoping sepuasnya’’. “ iya,iya, ya udah buruan deh ma belanjanya panas nih mana nyesak banget lagi manusianya’’. Sekarang belanja sudah semua bahan makanan dan keperluan buat lebaran sudah siap. Tapi sayangnya kami tidak merayakan lebaran di sini melainkan di rumah kakek dan nenek ku. Besok kami sekeluarga akan mudik dan malamnya aku sibuk mempersiapkan keperluan yang mesti di bawa, uuh penuh nih tas gara-gara kebanyakan yang dibawa tapi kalo ditinggal sebagian pasti ada yang kurang biarin aja deh yang penting lengkap.
Hari sudah pagi dan waktu sudah menunjukan pukul 09.00 WITA. Saatnya berangkat, Banjarbaru I’m coming. Diperjalanan sangat terasa sekali terik matahari ditambah beratnya barang-barang bawaan tapi tak apalah. Sesampainya di rumah nenek aku langsung disambut oleh adik sepupuku yang masih kecil tapi unyu-unyu banget bikin gemes aja. Dengan rasa penat ku beristirahat di kamar tadinya sih mau tidur tapi nih tante rese banget masa aku disuruh bantu-bantu masak kan baru datang,,hhu. “ Lia bantuin tante dong bikin sambelnya’’. “ Iya tante bentar, ku istirahat dulu masih capek nih’’. “ iihh cepetan dong kamukan udah lama datang’’. “ iya, iya, mana cabenya tante ?’’. “ itu dalam plastik masa gak ada atau jangan-jangan lupa beli ya ?’’. tuhkan gimana mau bikin sambel cabenya aja gak ada aneh juga nie tante satu, tapi gak apa-apa ia juga sangat baik tuh sama aku. “ trus gimana nih tante cabenya gak ada kalau makan gak pakai sambel kan gak lengkap’’. “ ya udah kalo gitu kamu temenin tante beli cabe di pasar, tapi jalan kaki’’. “ hah jalan kaki, tante capek nih kalo mesti jalan kaki’’. “aduuh kamu ini banyak ngeluh, udah temenin tante lagian pasarnya gak jauh kok sekalian kita cari kue buat buka puasa, lagipula kamu kan juga bisa shoping’’. Naah kalo dengar kata shoping nie semangat empat lima langsung muncul :D. “ waah shoping tan, ya udah aku mau ayo tante buruan nanti kesorean nanti telat lagi buka puasanya’’. “ tuhkan nih anak kalo udah denger shoping semangat banget ya udah buruan’’. “ Capcus’’.
            Hari terus berganti dan besok sudah lebaran, seperti biasa aku jalan-jalan malam sama sepupuku aku melihat ramainya orang-orang menyambut lebaran esok. Suasananya rame banget ditambah juga sama lomba gema takbir dan langit dihiasi warna-warni kembang api. Sungguh indah malam ini. Malam hampir larut kami kembali ke rumah.
            Saat tengah tidur lelap aku terkejut mendengar suara teriakan mama yang membangunkanku karena hari sudah pagi, dengan rasa masih ngantuk aku mandi dan membantu mama serta tante menyiapkan sarapan pagi sebelum shalat id. Selesai bersiap-siap dan makan pagi kami sekeluarga berangkat menuju masjid dengan berjalan kaki. Shalat id dilaksanakan dengan khusyuk. Setelah melaksanakan shalat id aku menuju pemakaman untuk ziarah ke makam nenek,kakek serta paman dan datuk. Tapi saat-saat lebaran seperti ini pemakaman rame banget kaya pasar, selain pedagang bunga,ada juga penjual es dan makanan-makanan kecil bahkan ada juga loh penjual mainan anehkan pasti bingung mikirnya :D. Makam mereka sangat terawat dan bersih sehingga tidak memberi sedikitpun kesan angker seperti di tv-tv.
            Tak terasa sebulan sudah lebaran berlalu aku kembali asyik bercanda bersama Dika namun hubungan kami kembali di uji, tepatnya kesetiaanku di uji. Saat tengah asyik chatting ada seorang laki-laki mengajak aku chat, aku tak tau siapa dia sebenarnya . aku tanya dia malah jawab bertele-tele dan minta nomor handphone ku, lalu ku beri saja. Ku kira ia Cuma ingin jadi sebatas teman eh ternyata lebih, ia menyatakan cinta, weeww aku diterpa dilema selingkuh atau tetap setia sama Dika, terus aku berpikir lebih jauh kalau diingat-ingat Dika dulu juga begitu berani bermain dibelakangku, lantas kenapa aku tidak balas aja, tanpa pikir panjang aku menerima cinta Doni dan kamipun jadian tanpa sepengatahuan Dika. Sebulan sudah kami jalani hubungan secara diam-diam sebenarnya sih aku tidak cerita pada Doni kalau aku sudah punya pacar tapi mau bagaimana lagi. Hari-hari berlalu, aku punya pacar 2 dan mereka sama-sama tidak tau. Hampir 2 bulan berlalu namun rahasia ini akhirnya terbongkar seperti kata-kata pepatah “ sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga’’ dan benar ternyata melalui beberan dan bocoran dari seorang teman sebut saja santi dengan lancangnya ia memberitahukan hal perselingkuhan ku pada Dika dan teman-teman yang lain. Haduuh kenapa sih pakai acara ketahuan segala, dan yang paling nyebelin nih ya semua teman waktu SMP pada dukung Dika, lho kok gitu sih ? mereka kan gak tau pasti kenapa alasan aku jadi selingkuh, mereka tuh ya bener-bener keterlaluan waktu SMP Dika selingkuh gak papa tuh sekarang giliran aku malah diomelin dan dijauhin apa sih mau mereka. Tuh kan lagi-lagi semua pada bela Dika, Dika salah di bela Dika bener juga di bela iih benci deh liatnya. Belum lagi Doni ngomel-ngomel gaje gara-gara tau ia di duakan, puusiiiinnggg !!! satu hal yang parah banget Dika pindah ke sekolahku, yaah hancur nih masalah pengen di buang kemana ya...hhu. akhirnya aku lebih memilih Doni dan memutuskan hubungan aku dan Dika, Naah Dika sayang udah tau kan gimana rasa sakitnya diselingkuhin dan diputusin tapi itu belum seberapa sama sakit yang aku rasakan dulu. Hari-hari terus berlalu, hubungan aku dan Doni berjalan dengan baik, lagi-lagi tuh ya yang namanya Dika benar-benar gak tau diri eh baru sebentar jomblo dah dapat pacar lagi. Susah deh kalo udah punya tampang playboy dekat dikit sama cewek beberapa jam kemudian jadian deh tuh. Tapi tak apalah sekarang aku dah punya Doni, ingat ya Dika, Doni lebih baik daripada kamu , dia tuh gak pernah berpikiran untuk dekat sama cewek lain selama punya pacar,  coba kamu udah punya pacar masih aja dekat sama cewek lain gak salah kalo aku lebih milih Doni.
            Hari ini adalah hari pertama Dika masuk sekolah baru, dan lebih mengagetkan lagi ia masuk di kelas ku. Yeeyy kenapa sih mesti sekelas sama mantan mana duduk sebangku lagi. Aaahhhh...mama tollooonnggg  . dan yang mengerikan lagi teman-teman pada mengolok-olok aku karena tau kalo Dika itu mantan aku.
            Detik berganti menit,menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Waktu ulangan tiba semua meja diatur sesuai dengan nomor ulangan siswa, aku beruntung nih dapat bangku paling belakang dan berdekatan dengan icha jadi dengan mudahnya nie aksi nyontek berlangsung...hho sialnya gara-gara sibuk bikin contekan eh malah lupa belajar, alhasil nilaiku pada turun naik kaya tangga. Tapi tak apalah yang penting tuntas semua dan saat pembagian hasil nilai semester aku dapat ranking 3 gak disangka banget kan. Lagi-lagi liburan bete, mana jomblo lagi gak ada teman smsan saat itu aku dan Doni baru saja putus gara-gara sudah tidak sejalan lagi. Huuh jomblo bentar amat sih punya pacarnya. Dan ku dengar juga Dika baru putus sama pacarnya sama-sama jomblo nih. Awal kami dan Dika menjalin komunikasi kembali yaitu saat ia memberitahukan bahwa ia punya ponakan baru, naah dari situlah awal-awal kami smsan lagi deh. Tapi smsannya malah berantem gara-gara Dika masih benci sama aku, ya ampun Dika kalo benci kenapa coba sms aku masih dibalas, trus Dika sering ngirim kata-kata iseng supaya ada teman smsan. Dan tepatnya pada hari jumat tanggal 7 januari 2011 kami dan Dika kembali menjalin hubungan ciyee balikan lagi nih. Dan kami janji gak bakalan lagi selingkuh trus kami dan kembali mesra kaya dulu bisa bersama dalam suka dan duka. Dan kami mengubah sikap masing-masing yang dulunya playboy sekarang jadi setia dan yang dulnya egois serta gak pengertian sekarang gak egois lagi dan mencoba jadi lebih pengertian, dan alhasil semua perjalanan cinta kami masih berlanjut hingga sekarang walaupun seringkali cobaan berat yang memilukan hati sering terjadi namun kami tetap percaya semua akan indah pada waktunya asal dijalani bersama. Dan hingga sekarang Dika adalah orang yang terbaik dan satu-satunya dihatiku akan ku jaga ia sebaik mungkin dan menyayanginya agar ia tidak lagi pergi dariku karena tanpanya aku akan layu seperti bunga tanpa sinar matahari, ia adalah keindahan hidupku , ia selalu ada disaat aku senang maupun sedih, hari-hariku diwarnai oleh canda tawanya. Tuhan ku mohon jangan pisahkan lagi aku dengannya, sebab ku sayng dia, dan ku kasihi dia dan aku ingin dia menjadi yang pertama dan terakhir untukku. Inilah cinta diakhir ceritaku mendapatkan seorang yang bisa menemani hidupku dikala senang dan sedih .

               


                 

Selasa, 29 Mei 2012

                                       
AKHIR CERITA       
                                                        Karya : Aulia A.F
       
        Kini senja sudah berganti malam, menutup hari yang terasa begitu panjang, selesai mandi segera ku rebahkan tubuhku ini untuk melepas penat setelah seharian berjualan kue. Adzan magrib telah berkumandang sontak aku langsung bangun dari tempat tidur untuk menunaikan shalat magrib. Di kamar aku sudah ditunggu oleh ibu untuk menunaikan shalat bersama , ya di rumah kecil nan sederhana inilah hanya ada aku dan ibu tanpa kehadiran seorang ayah. Kata ibu ayah pergi saat aku berusia 1 tahun ia meninggalkan kami berdua tanpa pesan apapun, sering sekali ibu menangis saat menceritakan semua tentang ayah. Kata ibu, ayah adalah seorang sosok laki-laki yang baik, bertanggung jawab dan setia, namun karena orang tua ayah yang tidak setuju dengan penikahan, dengan alasan ibu terlahir dari keluarga miskin sedangkan ayah terlahir dari keluarga terhormat serta kaya raya tentunya, dan ayah telah dijodohkan dengan seorang wanita yang sederajat dengan keluarga mereka, karena alasan kesenjangan sosial dan tidak mendapatkan restu mereka akhirnya ayah disuruh berpisah dari ibu dengan berat hati ibu merelakan kepergian ayah untuk orang lain. Sungguh malang nasib ibu, ketika ibu bercerita tentang masa lalunya tidak lupa ia meninggalkan pesan untukku dengan maksud agar kehidupannya yang sekarang tidak terjadi lagi padaku. Begini pesan ibu “ Annisa, kamu sudah taukan cerita ibu yang sangat menyakitkan ini, ibu sangat tidak ingin kamu mengalami nasib yang sama, ibu Cuma berpesan sama kamu agar sekolah yang benar kejar cita-citamu biar jadi orang sukses dan terhormat di mata orang lain, jangan seperti ibu Cuma lulus SMA dan bekerja sebagai tukang jahit, jangan sampai hidup sengsara, dihina oleh orang lain’’ . yaa itulah pesan ibu, pesan itu benar-benar menancap dalam hatiku dikala aku sedang malas untuk belajar. Setlah selesai menunaikan ibadah shalat magrib aku belajar, sedangkan ibu memasak untuk kami makan malam. Setelah belajar, ku ambil sebuah kaleng bekas kue tempat penyimpanan uangku dari hasil berjualan kue. Sebenarnya ibu sangat melarangku berjualan kue ia hanya menyuruhku untuk sekolah dan belajar, namun tidak sampai hati aku melihatnya bekerja keras sendirian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya sekolahku, namun aku tetap bersikeras untuk membantunya bekerja dengan alasan uang itu untuk membayar uang SPP dan menambah tabunganku untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu bangku kuliah semoga bukan hanya sekedar harapan belaka. Ku hitung lembar demi lembar uang ternyata hasilnya lumayan 250 ribu. Tabungan ini ku gunakan untuk bayar SPP. Tetapi semenjak aku banyak meraih prestasi di sekolah aku bebas dari pembayaran SPP tentu saja hal ini mengurangi beban pikiranku. Prestasi yang sering ku raih yaitu  juara 1 dan 2 lomba menyanyi. Yaa sesuai dengan keadaan itu aku memiliki cita-cita menjadi seorang penyanyi tapi mustahil bagi orang sepertiku. Cukup bagiku untuk memenuhi pikiran ku dengan angan-angan bisa menjadi seorang penyanyi.Uhuk...uhuukk...!!! aku tersontak kaget mendengar suara batuk yang berbarengan dengan suara piring jatuh, segera aku berlari menuju dapur ternyata ibu terjatuh kondisinya tampak lemah. “ Ibu, ibu kenapa ??” . “ Ibu tidak apa-apa nak, ibu Cuma kelelahan’’ . “ Hmm tapi Anissa khawatir ibu, ya sudah Annisa antar ibu ke kamar suapaya ibu bisa istarahat, nanti biar Annisa yang masak” . “ Jangan nak, ibu tidak ingin bikin kamu repot ibu masih kuat kok, kamu selesaikan saja belajarnya’’. “ Sudahlah bu tidak apa-apa lagian Annisa sudah selesai belajarnya’’ . Segera ku antar ibu pergi ke kamarnya, ku rebahkan ia di kasur yang sudah tua ini. Sedih hati ini saat melihat kondisinya yang sudah mulai tua dan rentan sakit-sakitan tak tega jika ku biarkan ia terus bekerja keras siang dan malam. Terkadang aku benci dengan ayah mengapa ia tega membiarkan kami hidup dalam kesusahan, aku tidak percaya dengan cerita ibu yang mengatakan bahwa ayah adalah sosok yang baik, bertanggung jawab, dan setia semuanya ku anggap omong kosong belaka, kalau ia memang baik tak mungkin ia tega membiarkan kami hidup dalam kesusahan, jika ia bertanggung jawab tak mungkn ia meninggalkan kami tanpa menafkahi, dan jika ia setia tidak mungkin ia mau melepas ibu dan menikah lagi dengan wanita lain. Seandainya Tuhan memberi kesempatan untuk bertemu dengannya mungkin orang itu akan ku caci maki karena perbuatannya yang begitu kejam. Tapi apalah dayaku jangankan untuk bertemu dengannya, melihat wajahnya pun tidak pernah, foto-foto yang beraitan dengan ayah nampaknya sudah dibuang ibu untuk melupakan semua kenangan dengannya. Tanpa ku sadari aku meneteskan air mata mengingat semua penderitaan yang kami rasakan. Ibu selalu berkata saat aku mengeluh “ Nak jangan pernah mengeluh dengan cobaan dan ujian ini, ini adalah bukti bahwa Tuhan sayang dengan kita, Tuhan tidak pernah memberikan ujian melampaui kemampuan hambanya, bersyukurlah kita nak masih diberi kehidupan yang layak seperti ini punya rumah, makan 3x sehari, kamu bisa sekolah seperti teman-teman yang lain, coba sekarang kamu lihat orang-orang yang tinggal di kolong jembatan tidak punya rumah, makan pun belum tentu mereka dapatkan dengan mudah, bahkan banyak anak-anaknya tidak bisa bersekolah karena ketidakmampuan biaya hidup’’ . Yang ibu katakan memang selalu benar seharusnya aku tidak banyak mengeluh dalam menjalani hidup masih banyak orang yang kehidupannya lebih sakit lagi dari kami.
***
            Mentari kembali menyapa bumi, membuka semua lembaran baru. Ku buka mata ini, rasa kantuk masih menyelimutiku entah sampai jam berapa tadi malam aku menjaga ibu. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, ku buka tirai jendela kamar dan ku sibal horden tua yang sudah lusuh ini. Ku pandangi sejenak pemandangan pagi ini, sunggu indah mentari pagi dengan diselimuti kabut tebal. Aku kembali teringat dengan kondisi ibu, segera aku beranjak dari kamar, aku bergegas menuju kamar ibu, tetapi tak ku temukan sosok seorang wanita setengah baya namun parasanya tetap cantik, sebenarnya ibu masih muda umurnyapun masih 37 tahun, ia menikah muda. Aku kaget bukan kepalang melihatnya tidak ada di kamar, buru-buru aku pergi ke ruang tamu ternyata ibu sudah bangun sejak pagi buta, ia sedang tengah asyik menjahit baju-baju orederan para pelanggannya. ‘’ Ibu, ibu sudah bangun, bu kenapa ibu malah bekerja bukankah seharusnya ibu bekerja ?’’ . “ Eh Nissa, iya nak ibu sudah bangun sejak pagi buta untuk menyelesaikan baju orederan ini, sudah nak ibu tidak apa-apa taadi malam ibu Cuma masuk angin saja sekarang ibu sudah baikan, dan ibu buru-buru menyelesaikan pesanan ini biar pelanggan ibu gak kecewa, sudah kamu tidak usah memikirkan kondisi ibu, ibu masih kuat. Sebaiknya kamu siap-siap berangkat sekolah, jangan lupa sarapan ibu sudah menyiapkan makan pagi di meja makan’’ kata ibu sambil tersenyum dengan senyum manisnya yang khas. ‘’ sykurlah kalau begitu kalau ibu sudah merasa baikan, Annisa jadi sedikit lega, iya bu” jawabku. Selesai bersiap-siap aku sarapan pagi setelah selesai sarapan aku pamit dengan ibu. “ Bu, aku berangkat dulu ya, doakan biar Nissa bisa belajar dengan baik di sekolah’’ . “ Iya nak, doa Ibu selalu menyertaimu, hati-hati di jalan, oya ini uang jajan buat kamu’’, “ gak usah bu, uang jajan Annisa masih ada kok” jawabku seraya berpamitan dan bergegas berangkat ke sekolah. “ ya sudah, hati-hati di jalan’’ .
***
            Jarak yang cukup jauh antara rumah dan sekolah hanya aku tempuh dengan jalan kaki, meskipun penat dan lelah meliputi namun tidak menjadi halangan buat semangatku dalam belajar. Dalam perjalanan menuju sekolah aku bertemu dengan Andre, teman sekelas ku. “ Annisa, tunggu” . “ Eh, Andre, tumben jalan kaki biasanya kan kamu diantar pakai mobil ?’’ . “ Hmmm...mobil aku tuh lagi mogok dekat sini pak Hadi sedang membetulkannya, tapi ku pikir itu memerlukan waktu yang lama dan bisa-bisa aku telat ke sekolah kebetulan aku liat kamu lewat jadi kenapa gak barengan aja gitu sama kamu..hehe’’ . “ ouh begitu, ya sudah kalau begitu jadikan aku ada teman berangkat ke sekolahnya’’ . “ Iyaa, mmm Nissa kamu tau kan kita udah 3 tahun sama-sama menjadi teman satu kelas’’ . “ Iya, emang kenapa Ndre ?’’ . “ Gini, kamu tau dong pastinya tentang cinta, dan bagaimana rasanya jatuh cinta ?’’ . “ Hah maksud kamu apa Ndre, aku gak ngerti urusan cinta, dan aku belum pernah jatuh cinta” . “ Ya ampun Nissa yang bener aja kamu gak tau urusan kayak gitu, ya udah deh to the point aja biar kamu negrti, gini Niss sebenarnya aku udah lama memendam rasa ini, tapi aku malu dan gak tau bagaimana cara mengungkapkannya, dan ku rasa sekarang adalah waktunya buat nyatain hal itu, Annisa kamu mau gak jadi pacar aku ?” . “ Haah Ndre kamu gak salah ngomong nih ?’’ . “ Annisa, pernah gak sih aku bercanda, aku serius please Ann jawab sekarang, jawabanmu sangat berharga buatku” kata Andre penuh dengan keseriusan. “ Aduh, gimana yaa, aku gak bisa jawab sekarang Ndre aku perlu waktu, lagian aku buru-buru bentar lagikan bel masuk’’ jawabku seraya melangkah dengan cepat meninggalkan Andre. “ Annisa tunggu, ok aku kasih kamu waktu beberapa hari untuk jawab semuanya, tapi sekarang aku boleh barengan sama kamu kan ke sekolahnya ?’’ . “ Mmm ya sudah, ayo buruan nanti telat’’ .
***
            Sesampainya di sekolah aku dan Andre buru-buru menuju ruang kelas XII IPA 2. Di kelas sudah ramai teman-teman mengolok-olok aku dan Andre gara-gara aku datang bersama dengannya. “ Ciyee,ciye tumben banget nih Annisa berangkat sekolah bareng Andre’’ kata Siska. “ iiihh.. apaan sih kita kan Cuma teman lagian Cuma kebetulan aja aku sama Andre itu berangkatnya barengan,huhu..” . “ Yeeyy Annisa kok malah cemberut sih, becanda aja kali, udah senyum dong cantik, hoho’’ . “ Siska udah dong jadi malu nih’’ jawabku. Bel masuk berbunyi tanda pelajaran dimulai seharian penuh aku tidak bisa konsentrasi penuh mengikuti pelajaran, pikiran ku kacau, mumet gara-gara kepikiran kondisi ibu di rumah, serta kata-kata Andre tadi pagi yang menyatakan cinta padaku. “ Sstt... Ann liat tuh daritadi Andre mandangin kamu mulu tuh jangan-jangan ada rasa tuh sama kamu’’ ledek Siska. “ Iihh Siska apa-apaan sih, udah deh jangna becanda ini tuh lagi jam belajar kalau ngomongin itu nanti aja, tahun depan’’ jawabku dengan sedikit kesal. “ Iya deh” .
                                                                       ***
            Tidak terasa bel pulang berbunyi, memekakan telinga siswa namun bagaikan berita gembira, semua siswa pulang ke rumah masing-masing, begitu juga dengan aku, tetapi sebelum pulang ke rumah aku pergi ke apotek dulu untuk membelikan obat buat ibu.  Setelah selesai membeli obat aku buru-buru pulang ke rumah. “ Assalamualaikum, bu Annisa pulang” . “ Waalaikumsalam, eh anak ibu yang canti udah pulang, gimana tadi belajarnya” . “ Ibu bisa aja nih, ya begitulah bu seperti biasa berjalan dengan baik, oya bu ini Annisa belikan obat buat ibu, tadi malam kan ibu tidak sempat minum obat karena obatnya habis makanya Annisa belikan buat ibu, Bu gimana gorengan udah siapkan biar Nissa bisa cepat-cepat berjualan ?’’ . “ Alhamdulillah kalau begitu, waah makasih banyak nak, tapi kamu dapat uang darimana nak bisa sampai membeli obat, obat ini kan mahal ? iya gorengan sudah siap, tapi kamu kan bari pulang  sekolah apa tidak capek ?’’ . “ sudahlah bu uang itu adalah tabungan Annisa dari berjualan kue, gak apa-apa kok bu, kan ibu pernah bilang suatu pekerjaan kalau dikerjakan dengan ikhlas pasti tidak akan terasa lelahnya’’ . “ begitu ya, ya sudah kalau begitu kamu ganti baju makan siang, istirahat baru berjualan’’ . “ Iyaa bu” . Selesai makan dan berganti baju aku menyiapkan kue-kue untuk dijual. Semua sudah siap saatnya berjualan. Aku menjual semua  gorenganku dengan berkeliling kampung, dan hari ini aku bersyukur dalam waktu yang tidak lama gorenganku habis di serbu pembeli. Sebelum aku pulang, aku istarahat sejenak untuk melepas penat, kembali terpikir olehku kata-kata Andre itu, tetapi kali ini aku merasa ada yang lain, yaitu aku merasa bahagia jika ingat Andre, apakah ini cinta ? hmm entahlah apa itu namanya yang jelas rasa itu benar-benar membuatku bahagia. Setelah beristirahat sejenak aku kembali pulang ke rumah membawa lembaran-lembaran rupiah. Aku kaget di depan rumah aku melihat Andre tengah berbincang-bincang dengan Ibu. “ Andre, kamu ngpain ke sini ?’’ . “ Annisa kok gitu sih sama temannya dia ke sini buat ngajak kamu jalan-jalan, sudah cepat mandi terus ganti baju kasian nie Andre sudah menunggu lama’’ . “ tapi bu..” . “ ayou cepat” . Aku menjalankan perintah ibu, setelah selesai mandi aku siap-siap, di depan cermin aku hanya senyum-senyum sumringah sendiri. “ Annisa cepat” . Iyaa bu” .
“ Waah Annisa kamu cantik banget” kata Andre. “ kamu apaan sih, udah buruan, bu Nissa berangkat dulu yaa” . “ iyaa hati-hati’’ .
***
Andre mengajak ku pergi ke taman, dengan diliputi rasa senang, malu, serta gugup jadi satu, hingga sepatah katapun tak bisa ku ucapkan. “ Niss kamu tau gak kenapa aku bsia jatuh cinta sama kamu?” . “ Gak tau, kenapa bisa padahal aku anaknya biasa banget” . “ Hmm iya karna kesederhaan itulah yang bikin aku cinta sama kamu aku harap kamu mau jadi pacar aku’’ . “ yakiin ? gak nyesal ?’’ . “ Iya aku yakin kenapa aku mesti menyesal jika memilih kamu’’ . “ Kalau itu alasan kamu aku bisa nerima, dan aku mau jadi pacar kamu’’ jawabku dengan nada malu-malu. “ Benar ? ini sangat menyenangkan, makasih sayang’’ kata Andre sambil memegang tanganku’’ . “ Iya benar’’ . Akhirnya aku dan Andre berpacaran setelash puas jalan-jalan ia mengantarku pulang. Sesampainya di rumah aku terkejut melihat sosok laki-laki paruh baya, gagah dan yang pasti penampilannya menunjukan bahwa ia bukanlah orang biasa, melainkan orang-orang dari kalangan atas. “ Maaf bapak siapa ?” tanyaku . “ Mmm saya Doni Aditya, kamu sendiri siapa, apakah kamu anak dari Mira Indrianti ?’’ . “ Ouh saya, Annisa, benar saya anak bu Mira Indrianti, bapak ke sini mau bertemu dengan siapa ?’’ . “ Annisa, ini ayah nak, kamu adalah anak ayah’’ . “ Haah ayah ?? gak mungkin ayah saya sudah pergi’’ . “ Benar nak ini adalah ayah, kalung yang kamu pakai itu adalah pemberian ayah pada ibumu dulu, liatlah kita punya kalung yang sama,sekarang bisakah kamu panggil ibumu, ayah sangat merindukannya’’ . “ Ayah, Annisa sangat merindukan ayah” kataku sambil memeluknya, ketika aku sedang beratngisan bahagia bersama ayah, tiba-tiba muncul ibu. “ Annisa, siapa laki-laki itu ?’’ kata ibu seraya terkejut, seakan iya mengenal sosok laki-laki ini. “ Bu ini ayah” . “ Iya Mira ini aku Doni suamimu, aku datang kemari untuk menemui anak dan istriku yang sudah lama terpisah, aku sangat merindukan kalian’’ . ‘’ Mas Doni, mengapa kamu kembali apakah anak dan istrimu tidak curiga” . “ sudahlah Mira kamu tidak usah menanyakan hal itu, yang penting sekarang kita bisa berkumpul layaknya keluarga yang utuh’’ .
            Malam ini adalah malam yang membahagiakan buatku inikah ganjaran kebahagiaan yang Tuhan berikan kepadaku setelah sekian lama ku alam duka dan kepahitan yang panjang. Malam ini ayah tinggal bersama kami, serta makan malam ini adalah makan malam pertama yang ku rasakan dengan kehadiran sosok seorang ayah. Terimakasih Tuhan atas anugerahmu.
***
            Sebulan setelah kebahagiaan itu, sekarang masa-masa penentuan akhir datang yaitu ujian sekolah, Andre yang tergolong dari keluarga yang berkecukupan tidak segan-segan mengajakku membeli buku soal-soal ujian dan belajar bersama, hal yang paling menyenangkan yaitu orang tua kami sama-sama setuju dengan hubungan kami ini, selain itu juga ibu berhenti menjadi penjahit sekarang iya dibuatkan ayah usaha Boutique jadi ibu tidak perlu lagi capek-capek bekerja siang malam, dan sekarang kami tinggal di rumah mewah. Ujian berhasil kami lewati dengan baik aku dan Andre meraih nilai terbaik di sekolah dan tentu ini menjadi kebanggan di keluarga. Acara perpisahan datang, pertanda semua perjuangan yang kami lewati selama ini berakhir, dan perjuangan berikutnya ada di tangan masig-masing namun hubungan aku dan Andre tidak berpisah kami masih berjuang bersama-sama meraih cita-cita. Andre dan aku mengambil jurusan yang sama yaitu jurusan Arsitektur. Jurusan ini sangat menyenangkan, di samping itu aku juga membuka les vokal sesuai keahlianlu di bidang menyanyi, walaupun keinginanku dulu menjadi seorang penyanyi tapi tidak tercapai, jadi lewat privat vokal inilah sebagai penyalur cita-citaku yang tertunda dulu, tapi aku bersyukur sekarang aku punya banyak anak didik di tempat les vokal yang ku beri nama My Musica ini. Banyak sekali peminatnya yang ingin bergabung, dan aku sangat bersyukur banyak prestasi yang kami raih dalam lomba menyanyi. Ternyata Andrepun tidak tinggal diam, iya yang mempunyai keahlian bermain musik juga bergabung bersama kami sehingga menambah kesempuraan di My Musica ini, prestasi demi prestasi kami raih, dan membuat kebanggan tersendiri bagi kami. Tetapi pekerjaan sampingan ini tidak membuat konsentrasi aku dan Andre terbagi-bagi kami tetap fokus belajar dan menyelesaikan kuliah dengan baik. Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan doa dan usaha keras hambanya, alhasil aku dan Andre mendapatkan gelar lulusan mahasiswa terbaik dengan nilai IP 3,5 sekali lagi aku sangat bersyukur atas semua ini. Selesai kuliah kami mengambil pekerjaan menjadi seorang arsitek disebuah perusahaan besar, seluruh kepercayaan dari direktur diserahkan kepada kami sepenuhnya, tentu ini bukan hal yang mudah butuh kerja keras,ketekunan,serta kecermatan.
***
            8 tahun aku dan Andre bersama akhirnya Andre melamarku dan kami segera menikah. Saat pernikahan berlangsung sangat nampak raut suka cita dari wajah ibu, aku bisa tersenyum lega karena akhirnya ibu bisa bahagia seperti orang lain layaknya, ayah menceraikan istrinya yang dulu karena dengan alasan wanita itu sangat buruk sikapnya makanya ayah memutuskan berpisah darinya dan kembali kepada ibu. Bertahun-tahun aku dan ibu merasakan kepahitan hidup dan sekarang adalah ganjaran dari semua usah, doa,serta kesabaran kami.Terimakasih Tuhan takkan ku sia-siakan semua anugerah darimu. 1 tahun menikah kami dikaruniai seorang anak laki-laki  ini menambah kebahagiaan dan kesempurnaan keluarga kami. Dan inilah akhir dari cerita perjalanan hidupku yang panjang diawali dengan duka dan diakhiri dengan kebahagiaan tiada tara. Yaa begitulah kesuksesan buka diraih sekarang melainkan di waktu yang akan datang, kita tidak dapat sukses jika tidak mengalami kegagalan terlebih dulu.